Medan Naga (Menanam dan Mengembangkan Tanaman Toga) Guna Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Jatisari Melalui Jamu Kesehatan
DOI:
https://doi.org/10.33005/abdi-mesin.v1i2.17Keywords:
TOGA, Kesehatan, JamuAbstract
Pandemi menimbulkan efek domino dari kesehatan ke masalah sosial dan ekonomi, termasuk pelaku usaha. Badan Pusat Statistik telah mencatat laju pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I (Januari-Maret) 2020 hanya tumbuh 2,97%. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Jatisari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan tanaman obat keluarga (TOGA) yang belum dipahami oleh masyarakat dan agar masyarakat setempat lebih bersemangat dalam mengembangkan dan dapat membantu kader dalam kegiatan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA). Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional. Pemberdayaan masyarakat di Desa Jatisari dilakukan dengan mengadakan pelatihan pembuatan jamu dan pembangunan taman tanaman obat keluarga (TOGA). Pembangunan taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Metode pelaksanaan terdapat Tahap Persiapan kegiatan PKMM dilakukan melalui dua tahap, yaitu persiapan eksternal dan persiapan internal. Tahap pelaksanaan terdapat 1. Penyuluhan dan Diskusi Terkait Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 2. Penyerahan Bibit Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 3. Pembangunan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 4. Pelatihan Pembuatan Jamu. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah masyarakat Desa Jatisari dapat mengetahui dan memahami tentang pemanfaatan tanaman TOGA dan mulai untuk melakukan penanaman TOGA serta dapat mengolah tanaman TOGA menjadi obat atau produk bernilai ekonomi tinggi dalam bentuk minuman.